Hantu Malam
Jum’at
Rapat
komunitas pedgang dimulai pukul lima sore, aku pun mempersiapkan diriku untuk
pergi menuju kesana. Tak ada perasaan yang aneh dalam diriku, aku berangkat
pikul setengah lima sore. Sebelumnya aku perggi ke ppom bensin, di pom khusus
motor antri. Jadi aku memutuskan untuk ke pom khusus mobil, tapi disana ada
juga motor yang ngantri. Jumlahnya sedikit, tiba antrianku seperti biasa selalu
ku isi 10 ribu. Tak taunya petugas pom malah mengisi dengan pertamax, padahal
aku minta premium. Tapi itu bukan masalah awalnya, dari pom aku melanjutkan
perjalananku. Memang menuju ke acara itu harus melewati kemacetan yang super di
jalan moh.toha. kira-kira sampai ketempat tjuan kurang lebih setangah jam
perjalanan. Perjalananku mulu-mulus saja sepertia biasa, sampai di jalan sunda.
Hal aneh mendatangiku, ada tiga motor yang macet secara bersamaan. Salah
satunya motorku, motorku macet di lampu merah simpanglima. Ada bapak penjaga
keamanan sebuah bank datang menghampiriku, bapak itu mencoba membantuku. Dia
bilang mungkin masalah karburator atau mesin nya kurang panas, kurasa bukan itu
masalahnya. Aku berusaha mencoba agar motorku kembali menyala, namun tak bisa
menyala. Terpaksa aku mendorong sampai melewati lampu merah dan berhenti
disebuah ruko.
Di ruko
itu aku istirahat sebentar, sampai maghrib tiba. Rasanya bingung campur capek,
lantas akupun mencoba menghubungi kakakku. Sambil menunggu kakakku datang,
motor yang mogok bersamaan denganku juga belum berhasil menyala. Yang ada dalam
pikiranku Cuma tanda tanya tak mampu menjawab akan kejadian ini. Akhirnya
kakakku pun datang, dia langsung mencoba memperbaiki motorku. Hampir masuk
isyak, motorku berhasil menyala. Kemudian aku melanjutkan ke tempat rapat,
meski aku sudah tahu bakal terlambat sampai disana. Aku ngebut supaya cepat
sampai tujuan, sampai di perempatan jalan ahmad yani motorku mati lagi. Di
tempat itu salah satu hantu pun mencoba
menggoda ku, tak lama hantu-hantu yang lain muncul. Hantu itu sebutanku kepada
seorang waria yang bertubuh gempal, tak lama teman-temanya pun mengerubungiku.
Dalam hati aku bener-bener ketakutan, saat aku mencoba menyalakan motorku.
Salah satu waria itu, muncul di depan seolah dia ada pikiran jahat kepadaku. Setelah
berusaha cukup keras menyalakan motorku, akhirnya motorku berhasi menyala. Agar
waria itu pergi dari sekitarku aku gas-gas motorku supaya mereka takut pikirku.
Setelah meraka benar-benar menjauhiku, aku memutuskan untuk membatalkan acara
itu. Pergi kembali kerumah, dengan rasa takut meyelimutiku dalam perjalanan
kembali kerumah. Kejadian itu tak kan pernah ku lupakan betapa mengerikany
aseorang waria.